iklan

Buat kamu yang terlahir di bulan september


Pernahkah kamu bermain tembak-tembakan dengan teman sepermainanmu? Atau mungkin bermain berburu-berburuan? Ada yang jadi pemburu, ada yang jadi hewan buruan. Entah mengapa tiba-tiba terbesit ingatan tentang permainan itu. Dulu aku sering memainkannya sepulang sekolah. Waktu itu bukan senapan mainan yang ku gunakan, hanya sebuah tongkat sepanjang tangan. Maklum saja, bapak tidak punya uang untuk membelikanku senapan mainan. Kalaupun ada, ya senapan bikinan bapak sendiri yang dimirip-miripkan dari kayu, dengan peluru karet gelang.

Walaupun ala kadarnya namun itu justru sangat menyenangkan. Kesana kemari bagai pemburu beneran. Dar der dor jadi lupa makan, kadang lupa buat mengerjakan tugas rumah. Kadang pula rela berbohong pada orang tua pamit belajar kelompok tapi endingnya bermain mainan ini juga. Mengingat semua kenangan masa lalu ingin rasanya kembali merasakan masa itu, dimana beban terberat adalah PR Matematika dan bahasa Inggris, sedangkan menggambar dan olahraga adalah pelajaran terfavorit bagi siapa saja.

Permainan ini juga mengajariku banyak hal, bahwa hidup tak selamanya mudah. Butuh perjuangan untuk meraihnya. Layaknya berburu, kita pasti selalu punya hal yang kita cita-citakan atau kita inginkan dalam bidang apapun, baik itu impian, pekerjaan, bahkan cinta sekalipun butuh perjuangan dan strategi yang tepat agar target buruan kita tercapai, yang membedakan hanya alat buruannya saja.

Aku selalu merasa saat ini kita sedang memainkan permainan itu, berburu dan diburu. Sangat menyenangkan sekali permainan yang selalu kita mainkan. Aku pemburu dan kamu adalah obyek (bukan hewan) buruan.

Tapi Sudahlah, usah perpanjang pembahasan tentang kita. Takut terbawa suasana.

Oh iya, September ini kamu berulang tahun. Beriring dengan menuanya usiamu satu hal yang ingin ku sampaikan, Maaf dan terima kasih karena sudah mengizinkan hatiku berkelana memburu hatimu. Terkadang memang harus ku sadari bahwa tidak selamanya berburu itu membuahkan hasil, kadang tembakan meleset, kadang pula persediaan peluru habis, atau bahkan target buruannya yang tidak mau dibidik. Akan kucoba lain waktu, siapa tahu keberuntungan sedang bertamu.

Mungkin saat ini kamu sedang bertanya-tanya ini ucapan untuk siapa, sudahlah jangan dihiraukan, ini hanya untuk kamu seorang, entah hari ini, esok atau hari lalu. Maaf, aku tidak akan meninggalkan jejak di berandamu. Bukan karena takut ketahuan, namun lebih karena ku ingin kamu menyadari bahwa ini adalah ucapan ulang tahun khusus kuperuntukkan buatmu.

Kadonya, doa suci, semoga kamu dalam lindungan-Nya dan semoga kau selalu merindukanku Hehehe. Kamu juga dapat pesan dari ayahmu yang menjumpai dalam mimpiku, "jaga baik-baik ibu dan adikmu!"

Sudah, Itu saja!

iklan

" Belum dapat kukenali mana kopiku dan mana senyummu yang tawar tanpa gula bagai obat pengantar luka "