iklan

Nyawaku Ada Padamu

Aku ingin bercerita, sebentar saja.

Pagi ini telepon berdering nyaring dan aku pun terbangun aring. Berharap itu dari kamu, tapi bukan. Seorang lelaki yang menelepon meminta agar ku mau menjadi hakim,  sebuah perkara berat, katanya. Aneh, begitu kata yang terlintas dibenakku. Aku seorang hakim? Dan yang lebih aneh lagi, aku menyanggupinya.

Ada orang mengetuk pintu, aku kira itu kamu, tapi bukan. Seorang kurir mengantar paket. Aku masih berharap itu paket dari kamu, tapi bukan juga. Tertera nama pengirim Soekotjo Tjokrowardono. Penasaran, aku sama sekali tak mengenal sederet nama itu. "NYAWAKU ADA PADAMU" begitu kalimat pertama yang tertulis pada kertas yang ada di dalam.
http://otnairahiwa.blogspot.com
Instagram


NYAWAKU ADA PADAMU Mas,

Salam hormat, mungkin saya lancang telah berani mengirim surat ini pada mas. Tapi saya tak ada pilihan lain. Hanya mas yang bisa menolong saya. Beneran mas,hanya mas yang bisa menyelamatkan nyawa saya dan keluarga. Kasihanilah kami mas, kasihanilah anak kami, yang besok baru saja akan berulang bulan ke-10. Suami saya sudah pergi entah kemana. Masak mas ndak kasihan sama janda muda seperti saya? Jadi, saya harap mas mau membantu saya menyelesaikan masalah saya.

Sebelumnya saya mohon maaf karena tidak berani menjumpai mas secara langsung, hanya melalui telepon, itu saja bukan saya yang bicara, tapi paman saya. Hanya lewat surat ini saya berani bicara dengan mas. Saya orangnya pemalu mas ndak biasa berhadapan dengan orang seperti mas. Lagian ndak enak kalo dilihat tetangga, janda kayak saya bertemu dengan mas, maklum saja, wong cilik. Sangat berbeda dengan mas yang sudah terbiasa dengan orang-orang besar. Dari pejabat erte sampai provinsi.

pliss mas, bantu saya. Pokoknya saya ndak mau tau, aku padamu mas. Beneran hanya kamu yang bisa bantu saya mas. Pokoknya kamu mas beneran kamu.

Saya akan sangat berterima kasih jika mas membantu saya. Apapun yang mas minta akan saya turutin asalkan masalah saya ini selesai. Masalah perlengkapan dan biaya tenang saja mas, walaupun sedikit tetap ada, jadi ndak usah bingung. Pokoknya saya minta tolong sama mas.

Oh ya mas, maaf kalau paketan ini bukan tertulis nama saya. Itu nama paman saya yang tinggal di luar kota. Saya takut mas ndak mau nerima kalau paketan ini tertera nama saya, seperti yang sudah-sudah.

Nyawaku ada padamu mas. Pokoknya semua kuserahkan padamu. Sebagai penunjang kinerja mas agar maksimal sengaja kubelikan senjata baru mas. Jangan dilihat mahal murahnya, tapi lihatlah niat tulusku memberikan itu mas.

Pokonya nyawaku ada padamu mas. Kamu harus datang sebelum pukul tujuh pagi mas. Kalau tidak berarti kau membunuhku, juga membunuh anakku. Apa kamu tega mas sama aku?

Sekian mas, pokoknya aku tunggu hari sabtu sebelum pukul tujuh.

Salam manis dari saya, sekretaris lomba tarik tambang.
Oh ya mas, sempritan baru pemberianku jangan lupa dipakek ya!

"mas anakku menunggumu,"
-jupe, janda anak satu-




iklan

" Belum dapat kukenali mana kopiku dan mana senyummu yang tawar tanpa gula bagai obat pengantar luka "