iklan

Hujan dan Ketidakpastian

http://otnairahiwa.blogspot.com
Semoga kamu memikirkanku malam ini. 
Ku tulis saat hujan tengah deras-derasnya turun, basahi hati yang tak jua isi.

Ku berharap kau tak membaca ini, meski itu adalah hal yang mustahil. Aku tau kau diam-diam sering singgah ke sini meski hanya sekedar mengintip dari celah jendela. bahkan sering singgah di beranda depan saja. Iya, hanya diberanda depan saja, tak lebih. Sepertinya ada suatu hal yang membuat kau enggan masuk ke dalam, dan hingga kini tak jua kutemukan sebabnya. 

Malam ini terlalu berisik. Kepalaku penuh dengan suara hujan dan suaramu. Sepertinya rindu sedang bertamu. Aku memang pelupa, namun jika tentangmu aku pengingat sempurna. Jangankan suaramu, senyum kecilmupun dengan sangat mudah ku kenali walau harus terpejam sekalipun. Bagaimana aku bisa lupa dengan senyum dan suara yang membuatku lupa segala. Lupa akan kesendirianku, lupa akan kekuranganku, lupa jika aku sedang jatuh cinta padamu.

Terkadang aku sering melamunkan kita yang tak kunjung bersama. Aku yang selalu menunggu kepastian dengan penuh harap dan kecemasan. Berbicara kepastian kadang pula terlintas dalam benak, mengapa aku sampai di sini dan sampai kapan? Stagna ditempat tak jua ada perubahan. Menunggu dan selalu  saja hanya menunggu.

Ya, kepastian adalah sesuatu yang dinanti oleh banyak orang bodoh yang mau menunggu. Sedangkan ketidakpastian juga berarti sebuah kepastian jua, kepastian bahwa kita harus mulai pergi dan melupakan sebuah harapan yang begitu menawan. Lantas bagaimana dengan ku? Aku diantara keduanya, menanti kepastian darimu yang tak jua kunjung datang.

Mungkin sesegera mengahiri harapan adalah jalan terbaik sebelum harapan-harapan ini lebih mengakar dalam perasaan bersalah. Bersalah karena harus mempercayai harapan yang selama ini ku anggap sebuah kebenaran, dan bersalah karena harus menipu diri sendiri. Ada banyak hal yang seolah dapat kugenggam ternyata fatamorgana, dari jauh jelas terlihat, semakin dekat semakin sirna. Seperti halnya kamu, Dari jauh terlihat semakin dekat menghilang.

Percayalah, luka sebuah penolakan lebih kering dari luka ketidakpastian. Dan aku akan tersenyum lega jika kau mau memastikannya, walau itu sebuah penolakan. Kau tak pernah tau isi hati seseorang yang mencintaimu, sebelum kau benar-benar ada di dalamnya.

Semoga kau terlelap berselimut hujan dan tak sempat membacanya...

iklan

" Belum dapat kukenali mana kopiku dan mana senyummu yang tawar tanpa gula bagai obat pengantar luka "