iklan

Peluru Terakhir


Aku teringat pertanyaan sederhana seorang anak yang kutemui siang tadi, "kakak mau kemana?"

Sederhana namun beribu makna. Aku hanya tersenyum mendengar pertanyaan anak sd dengan seragam putih merah yang kucel dengan sepatu di tangan.

"Kemana apanya dek?" Sahutku sambil mengakrabkan suasana.

"Tujuan hidup kakak!"

Aku semakin tersenyum mendengar kata demi kata yang keluar dari mulut anak itu. Ucapannya nampak lebih dewasa dari usianya.

"Adek mau tau tujuan hidup ku?"

"Iya kak!"

"Tujuan? Tujuan hidup ku sudah menjadi istri orang!"

itu terjadi ketika seseorang meminangnya dengan mahar pistol dan lima biji peluru. Aku datang ke resepsi dan mengambil mahar itu lalu kutembakkan kelima pelurunya.

Peluru pertama buat ayahnya, karena beliau adalah salah satu penghalang besarku meminangnya. Ku letuskan tepat di kepala belakangnya.

Peluru kedua buat ibunya, walaupun beliau setuju dengan hubunganku tapi tak dapat membantuku bicara dengan bapak. Berarti beliau tak peduli denganku, buktinya beliau tak memperjuangkanku. Ku tembakkan ke arah jantungnya.

Peluru ketiga buat Rani sang pujaan. Mungkin bisa jadi ini kado pernikahan terindah buatnya. Aku ingin dia tersenyum menerima kado terindahku. Aku letuskan tepat di kepalanya yang tersenyum manis. Bahkan dalam kondisi tergeletakpun dia masih saja manis dengan gaun putihnya.

Peluru ke empat buat yang punya senjata, karena dialah semua jadi begini. Andai saja dia tak melamar Rani, maka tak akan seperti ini. Tak akan ada pertumpahan darah seperti ini. Tepat bersarang di jantungnya!

"Trus peluru terakhir buat siapa kak?"

"Ini masih kusimpan, kusiapkan buat yang mengetahui semua cerita ini!"

Tapi kak??????
###*#,$&#*#*#*#&#^^@&@&@*@*#&#;#&#*#*#(#(#9#*#&#&$&

Aku Ingin Bercerita, Bukan arti Sebenarnya

Aku ingin bercerita
Tentang Kopi dan manisan
Tentang mata dan senjata

Aku ingin bercerita
Tentang angin dan rembulan
Tentang mata dan penjaga
Tentang hati dan pelana

Aku ingin bercerita
Tentang angan dan harapan
Tentang malam dan impian

Aku ingin bercerita,
Bukan arti sebenarnya

http://otnairahiwa.blogspot.com

iklan

" Belum dapat kukenali mana kopiku dan mana senyummu yang tawar tanpa gula bagai obat pengantar luka "